Menampilkan seluruh aspek dan indikator dari semua kategori perusahaan
Nama Aspek
Kategori Perusahaan
Jumlah Indikator
Manajemen SDM (Human Capital Basic)
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Setiap karyawan memiliki deskripsi tugas yang jelas sesuai aqad ijarah.
Deskripsi tugas adalah dokumen yang menjelaskan pekerjaan, tanggung jawab, serta ekspektasi dari seorang karyawan. Dalam perspektif akad ijarah (upah mengupah):
Karyawan memberikan tenaga/waktu kepada perusahaan.
Perusahaan memberikan imbalan (upah/gaji) sesuai kesepakatan.
Agar adil dan sesuai syariah, hak & kewajiban kedua belah pihak harus jelas sejak awal.
Dengan deskripsi tugas yang jelas, karyawan memahami batasan perannya, perusahaan bisa menilai kinerja secara objektif, serta mengurangi potensi perselisihan.
Cara Mengetahui
Ada dokumen/job description tertulis untuk setiap posisi.
Karyawan tahu apa yang menjadi tugas utama, wewenang, dan target.
Upah/gaji sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yang disepakati.
Ada kesesuaian antara akad ijarah (kontrak kerja) dengan tugas yang dilaksanakan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika deskripsi tugas belum jelas atau membingungkan:
Susun job description tertulis untuk setiap posisi (isi: jabatan, tugas pokok, tanggung jawab, atasan langsung).
Kaji ulang akad ijarah → pastikan upah sesuai dengan beban kerja.
Komunikasikan ke karyawan agar tidak ada multitafsir.
Lakukan evaluasi berkala → sesuaikan tugas bila ada perubahan organisasi, tapi selalu update di kontrak/akad.
Syariah
2
Ada aturan tertulis tentang jam kerja, cuti, dan gaji
Aturan tertulis tentang jam kerja, cuti, dan gaji berfungsi sebagai pedoman resmi bagi karyawan dan perusahaan. Dengan adanya aturan, semua pihak memiliki acuan yang jelas mengenai:
Jam kerja (waktu masuk, keluar, lembur).
Hak cuti (tahunan, sakit, izin penting).
Ketentuan gaji (jumlah, waktu pembayaran, metode).
Secara syariah, hal ini termasuk bagian dari akad ijarah (upah mengupah). Hak (ujrah/gaji) dan kewajiban karyawan harus jelas, sehingga tidak menimbulkan gharar (ketidakjelasan) atau zalim (kezaliman).
Cara Mengetahui
Ada dokumen/peraturan tertulis yang bisa diakses karyawan.
Setiap karyawan mengetahui hak cutinya, jam kerjanya, serta sistem gajinya.
Gaji selalu dibayarkan sesuai kesepakatan (tepat jumlah dan waktu).
Aturan tertulis sesuai dengan kesepakatan dan prinsip syariah, serta undang-undang ketenagakerjaan (jika perlu).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika aturan belum tertulis atau belum jelas:
Susun peraturan kerja sederhana → tidak harus panjang, cukup 1–2 halaman.
Cantumkan poin utama: jam kerja, sistem lembur, cuti, gaji, dan ketentuan khusus.
Sosialisasikan ke karyawan saat awal bekerja dan tempel di tempat kerja.
Kaitkan dengan akad ijarah → sertakan aturan ini sebagai lampiran kontrak kerja.
Update secara berkala bila ada perubahan jam kerja, cuti, atau regulasi pemerintah.
Syariah
3
Ada pelatihan sederhana untuk meningkatkan skill karyawan
Pelatihan karyawan adalah upaya usaha untuk meningkatkan kemampuan kerja agar karyawan bisa lebih produktif, berkualitas, dan siap menghadapi perubahan kebutuhan bisnis. Tidak harus mahal atau formal—pelatihan sederhana bisa berupa:
Sharing internal dari pemilik/atasan.
Belajar langsung di tempat kerja (on the job training).
Mengikuti webinar gratis atau workshop singkat.
Cara Mengetahui
Ada agenda pelatihan rutin, meski sederhana.
Karyawan merasa mendapat ilmu baru untuk pekerjaannya.
Ada peningkatan skill yang terlihat (lebih cepat, lebih rapi, lebih paham).
Bisa berupa dokumentasi sederhana: daftar peserta, materi singkat, atau evaluasi.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika pelatihan belum berjalan atau dirasa sulit:
Mulai dari internal → pemilik usaha memberi arahan terstruktur.
Gunakan sumber gratis → YouTube, webinar, artikel.
Praktik langsung → belajar sambil kerja, dengan contoh nyata.
Libatkan komunitas/mitra untuk berbagi pengalaman.
Tetapkan target sederhana → misalnya setiap bulan ada 1 sesi pembekalan singkat.
Manajerial
4
Ada mekanisme komunikasi rutin dengan karyawan
Komunikasi rutin antara pemilik/atasan dengan karyawan sangat penting untuk menyamakan arah, menyelesaikan masalah lebih cepat, dan menjaga suasana kerja yang sehat. Bentuknya bisa sederhana:
Briefing pagi/mingguan.
Rapat bulanan.
Kotak saran atau grup WhatsApp internal.
Dalam perspektif syariah, komunikasi rutin termasuk bentuk musyawarah (syura), sehingga keputusan diambil dengan adil, transparan, menghindari perselisihan yang zalim, dan menghargai pendapat semua pihak.
Cara Mengetahui
Ada jadwal komunikasi rutin (harian, mingguan, atau bulanan).
Karyawan tahu saluran resmi untuk menyampaikan masalah/ide.
Informasi dari manajemen tersampaikan ke semua karyawan.
Ada bukti (notulensi singkat, grup WA aktif, atau agenda rapat).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika komunikasi belum berjalan baik:
Tetapkan jadwal tetap → misalnya briefing tiap Senin pagi.
Gunakan media sederhana → grup WA, papan pengumuman, atau form saran.
Libatkan semua karyawan agar merasa dihargai.
Gunakan musyawarah untuk hal penting, jangan hanya instruksi satu arah.
Evaluasi berkala → tanyakan apakah komunikasi sudah cukup efektif.
Syariah
5
Sistem penghargaan dan sanksi diterapkan secara adil. Keputusan juga didasarkan pada aqad yang sudah disepakati.
Sistem penghargaan dan sanksi adalah aturan yang mengatur bagaimana karyawan diberi apresiasi ketika berprestasi, serta teguran atau konsekuensi jika melanggar aturan.
Penghargaan bisa berupa bonus, pujian, sertifikat, atau kesempatan pelatihan.
Sanksi bisa berupa teguran, peringatan tertulis, hingga konsekuensi lebih tegas sesuai kesepakatan.
Dalam perspektif syariah, penerapan harus sesuai akad ijarah (kontrak kerja):
Hak dan kewajiban jelas sejak awal.
Penghargaan dan sanksi tidak boleh zalim.
Semua keputusan berbasis kesepakatan, bukan sepihak.
Cara Mengetahui
Ada aturan tertulis tentang bentuk penghargaan dan sanksi.
Karyawan paham apa konsekuensi dari pelanggaran dan apa reward bila berprestasi.
Penerapan aturan konsisten, tidak pilih kasih.
Keputusan merujuk pada kontrak/akad yang disepakati sejak awal.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika sistem penghargaan dan sanksi belum adil atau belum jelas:
Buat aturan tertulis sederhana → bentuk penghargaan, jenis pelanggaran, level sanksi.
Sosialisasikan aturan ke seluruh karyawan saat awal kerja.
Terapkan secara konsisten tanpa pilih kasih.
Pastikan sesuai akad ijarah → jangan menuntut hal di luar kesepakatan awal.
Libatkan musyawarah untuk kasus khusus agar tetap adil dan transparan.
Syariah
Manajemen Keuangan
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Ada pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis
Pemisahan keuangan pribadi dan bisnis berarti uang hasil usaha tidak bercampur dengan uang kebutuhan pribadi. Hal ini menjaga transparansi, akuntabilitas, serta memudahkan analisis apakah bisnis benar-benar untung atau rugi.
Secara syariah:
Agar jelas akad, hak, dan kewajiban → uang bisnis adalah milik usaha (dan jika ada partner, juga milik bersama), sedangkan uang pribadi adalah milik individu.
Menghindari gharar (ketidakjelasan) → pencampuran dana bisa menimbulkan ketidakjelasan kepemilikan, bahkan berpotensi zalim jika ada pihak lain (mitra, investor, karyawan).
Menjaga amanah → bisnis adalah titipan yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Cara Mengetahui
Ada rekening terpisah untuk bisnis dan pribadi.
Pemilik menarik gaji atau dividen secara rutin, bukan mencampur dengan arus kas usaha.
Laporan keuangan (arus kas, laba rugi) bisa jelas menunjukkan posisi bisnis tanpa bias pengeluaran pribadi.
Ada catatan transaksi yang rapi (bisa manual, spreadsheet, atau software akuntansi).
Lihat Solusi
Jika masih tercampur:
Buka rekening khusus usaha (bank umum atau syariah).
Tentukan gaji pemilik → ambil secara rutin, bukan setiap kali ada uang masuk.
Gunakan software akuntansi sederhana untuk mencatat.
Buat aturan disiplin → misalnya tidak boleh bayar belanja pribadi pakai uang kas bisnis.
Konsultasi ke akuntan syariah bila ada investor/mitra untuk memastikan akad dan laporan sesuai syariah.
Syariah
2
Pencatatan arus kas dilakukan rutin (harian/mingguan)
Arus kas adalah catatan uang yang masuk (pendapatan) dan keluar (biaya) dari bisnis. Dengan mencatat rutin, pemilik usaha bisa mengetahui posisi keuangan secara real time, mencegah kebocoran, serta memudahkan perencanaan kebutuhan modal kerja.
Cara Mengetahui
Ada catatan transaksi setiap hari atau setiap minggu (manual buku kas, Excel, atau aplikasi).
Saldo kas akhir selalu bisa diketahui dengan jelas.
Pemilik dapat membandingkan catatan dengan saldo rekening/uang tunai nyata tanpa selisih besar.
Ada laporan sederhana: berapa kas masuk, kas keluar, dan saldo akhir periode.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika pencatatan belum rutin atau sering bolong:
Gunakan aplikasi kasir/akuntansi sederhana (banyak yang gratis).
Tetapkan jadwal tetap → misalnya setiap malam atau setiap Jumat sore untuk update.
Tunjuk penanggung jawab kas bila ada karyawan, agar tidak bergantung pada pemilik.
Mulai dari sederhana → cukup tulis pemasukan, pengeluaran, dan saldo. Jangan menunggu format sempurna.
Audit ringan bulanan → cocokkan catatan dengan saldo real untuk deteksi kebocoran lebih awal.
Manajerial
3
Memiliki laporan sederhana laba-rugi
Laporan laba-rugi adalah catatan ringkas yang menunjukkan berapa besar pendapatan (penjualan) yang diperoleh usaha dalam periode tertentu, dikurangi dengan biaya operasional, sehingga terlihat apakah bisnis untung, rugi, atau impas (break-even).
Bagi usaha kecil, laporan sederhana sudah cukup: hanya memuat total pendapatan, total biaya, dan selisihnya.
Secara syariah, laporan laba-rugi membantu memastikan keadilan dalam pembagian hasil usaha (misalnya dengan mitra/investor), menghindari gharar (ketidakjelasan hasil).
Cara Mengetahui
Ada catatan rutin bulanan atau triwulanan tentang pendapatan vs. biaya.
Bisa menjawab pertanyaan sederhana: “Bulan ini usaha saya untung berapa?”
Catatan arus kas sudah rapi dan bisa dijumlahkan menjadi laporan laba-rugi.
Jika ada mitra/investor, laporan bisa diperlihatkan dengan jelas dan dipahami.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika belum ada laporan laba-rugi atau sulit dibuat:
Gunakan format sederhana → buat 2 kolom: Pendapatan dan Biaya.
Manfaatkan catatan arus kas → jumlahkan semua pemasukan sebagai pendapatan, dan semua pengeluaran sebagai biaya.
Buat laporan bulanan dulu (tidak perlu harian), agar tidak membebani.
Gunakan aplikasi akuntansi sederhana (banyak versi gratis) untuk otomatisasi.
Belajar dasar akuntansi usaha kecil agar lebih percaya diri menyusun laporan.
Syariah
4
Cash Flow Forecasting (Ada perencanaan keuangan minimal 3–6 bulan ke depan)
Perencanaan keuangan berarti menyusun proyeksi pendapatan dan biaya dalam 3–6 bulan ke depan. Tujuannya agar bisnis siap menghadapi kebutuhan rutin (gaji, sewa, bahan baku) sekaligus antisipasi risiko (penurunan penjualan, kenaikan harga bahan).
Secara syariah, perencanaan keuangan adalah bentuk ikhtiar dan amanah dalam mengelola harta, agar usaha tidak jatuh ke dalam utang yang memberatkan.
Cara Mengetahui
Ada catatan estimasi pendapatan dan biaya untuk 3–6 bulan mendatang.
Bisnis sudah menyiapkan budget (alokasi dana) untuk kebutuhan utama.
Bisa menjawab pertanyaan sederhana: “Kalau penjualan turun bulan depan, apakah usaha tetap bisa bayar biaya rutin?”
Ada perhitungan kebutuhan modal kerja (working capital) untuk beberapa bulan ke depan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika belum ada perencanaan keuangan:
Mulai dari sederhana → buat daftar biaya tetap (sewa, gaji, listrik) dan biaya variabel (bahan baku, promosi).
Buat estimasi pendapatan → gunakan data penjualan 3–6 bulan terakhir sebagai acuan.
Siapkan dana cadangan minimal untuk biaya tetap 1–2 bulan.
Gunakan spreadsheet/aplikasi untuk membuat proyeksi sederhana.
Update proyeksi tiap bulan → sesuaikan dengan kondisi real agar tetap relevan.
Manajerial
5
Ada pencatatan aset dan kewajiban
Pencatatan aset dan kewajiban membantu usaha mengetahui apa yang dimiliki (aset: kas, stok barang, peralatan, piutang) dan apa yang menjadi kewajiban (utang usaha, pinjaman, kewajiban bayar supplier). Dengan ini, pemilik bisa menilai kesehatan finansial, nilai usaha, serta daya tahan bisnis.
Secara syariah: Inventaris aset penting untuk kejelasan hak milik. Tentang kewajiban (utang-piutang) → penghindaran penundaan pembayaran kewajiban, dan akuntabilitas.
Cara Mengetahui:
Ada daftar aset utama (kas, persediaan, peralatan, kendaraan, dll.).
Ada catatan kewajiban (utang, cicilan, kewajiban bayar supplier).
Bisa dibuat laporan sederhana posisi keuangan: Total Aset – Total Kewajiban = Nilai Bersih Usaha.
Pemilik tahu berapa nilai kekayaan usaha, bukan hanya omzet atau laba.
Dokumen:
Log Book Stok Barang Keluar-Masuk
Buku inventarisasi
Buku kas utang/spreadsheet (Excel)
Lihat Solusi
Jika aset dan kewajiban belum tercatat dengan baik:
Mulai dari inventarisasi → catat semua aset fisik (peralatan, stok, kendaraan).
Pisahkan aset usaha dan pribadi agar jelas kepemilikan.
Catat semua kewajiban → termasuk pinjaman kecil, cicilan, atau hutang supplier.
Gunakan spreadsheet/aplikasi akuntansi untuk membuat neraca sederhana.
Lakukan update rutin → minimal 3–6 bulan sekali agar data tidak kadaluarsa.
Syariah
Operasional & Produksi
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Ada SOP sederhana untuk proses produksi/jasa
SOP adalah panduan tertulis berisi langkah-langkah baku untuk menjalankan proses produksi atau layanan. Tujuannya agar pekerjaan dilakukan konsisten, efisien, dan sesuai standar kualitas.
Untuk usaha kecil, SOP tidak harus rumit. Cukup berisi:
Urutan pekerjaan utama.
Standar kualitas hasil.
Alat/bahan yang diperlukan.
Keselamatan kerja bila relevan.
Dalam perspektif syariah, SOP membantu menjaga amanah dalam memenuhi janji kepada pelanggan, menghindari kelalaian, serta memastikan produk/jasa sesuai dengan akad.
Cara Mengetahui
Ada dokumen/tulisan singkat tentang prosedur kerja (bisa ditempel di tempat kerja).
Semua karyawan melakukan pekerjaan dengan cara yang sama.
Hasil kerja konsisten meskipun dikerjakan orang berbeda.
Jika ada masalah, karyawan bisa merujuk ke SOP.
Lihat Solusi
Jika SOP belum ada atau tidak dijalankan:
Mulai dari proses utama → tulis langkah-langkah kerja sederhana (misalnya: menerima pesanan → produksi → pengecekan → pengiriman).
Gunakan format ringkas (bullet point, bagan alur, checklist).
Sosialisasikan ke karyawan dan tempel di area kerja.
Update secara berkala bila ada perbaikan cara kerja.
Libatkan karyawan saat membuat SOP agar sesuai kondisi lapangan.
Manajerial
2
Kualitas produk/jasa dicek sebelum diserahkan ke pelanggan
Pemeriksaan kualitas adalah langkah memastikan produk/jasa yang diberikan ke pelanggan sesuai standar yang dijanjikan. Tujuannya:
Menjaga kepuasan pelanggan.
Mengurangi komplain atau retur.
Meningkatkan reputasi bisnis.
Untuk usaha kecil, quality control tidak harus rumit, cukup berupa cek sederhana: kondisi barang, tanggal kadaluarsa, rasa makanan, kelengkapan layanan, atau akurasi pesanan.
Secara syariah, ini termasuk menjaga amanah dan menepati akad agar tidak menjual produk/jasa yang cacat atau menipu pelanggan.
Cara Mengetahui
Ada checklist atau standar kualitas sederhana.
Produk/jasa selalu diperiksa sebelum dikirim/diberikan.
Komplain pelanggan relatif rendah.
Jika ada kesalahan, bisnis siap bertanggung jawab memperbaikinya.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Jika pemeriksaan kualitas belum berjalan baik:
Buat checklist QC sederhana → apa saja yang harus dicek sebelum produk/jasa diserahkan.
Tentukan standar kualitas minimum → misalnya ukuran, rasa, kelengkapan, kebersihan.
Tunjuk penanggung jawab QC (bisa pemilik atau karyawan tertentu).
Catat temuan masalah untuk bahan perbaikan proses produksi/jasa.
Gunakan feedback pelanggan sebagai tambahan kontrol kualitas.
Syariah
3
Ada pencatatan stok/persediaan barang
Pencatatan stok adalah proses mencatat keluar-masuknya barang secara teratur, sehingga jumlah persediaan selalu terpantau. Hal ini penting untuk menghindari kehilangan, pemborosan, ataupun kekurangan barang.
Secara syariah: Melaksanakan prinsip amanah. Tidak ada penyalahgunaan, penggelapan, pencampuran stok dengan aset pribadi, meminimalisasi potensi sengketa.
Cara mengetahui apakah sudah dilakukan:
Ada buku stok / sistem digital yang mencatat setiap transaksi barang masuk dan keluar.
Jumlah fisik barang sesuai dengan catatan administrasi.
Barang yang cepat habis bisa dipantau dengan mudah.
Ada jadwal rutin stock opname (pengecekan fisik persediaan).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Catatan tidak sesuai dengan stok fisik → Solusi: Lakukan stock opname berkala, perketat pengawasan barang keluar/masuk.
Tidak ada catatan, hanya mengandalkan ingatan → Solusi: Gunakan buku stok sederhana atau aplikasi gratis untuk UMKM.
Barang sering hilang atau tidak jelas penggunaannya → Solusi: Tetapkan SOP pengeluaran barang (harus dicatat sebelum keluar gudang).
Modal tersedot di stok yang berlebihan → Solusi: Terapkan manajemen stok dengan metode FIFO (first in first out) atau EOQ (economic order quantity).
Syariah
4
Ada manajemen risiko keterlambatan bahan baku
Manajemen risiko keterlambatan bahan baku adalah upaya mengantisipasi, memantau, dan mengurangi dampak jika terjadi hambatan pasokan. Hal ini penting karena keterlambatan dapat mengganggu produksi, merugikan pelanggan, dan menambah biaya.
Cara Mengetahui apakah sudah dilakukan:
Ada kontrak tertulis dengan pemasok yang jelas akadnya.
Punya lebih dari satu pemasok alternatif.
Ada stok buffer/safety stock untuk bahan penting.
Ada rencana cadangan (contingency plan) jika pemasok utama terlambat.
Produksi tetap bisa berjalan meskipun ada keterlambatan pasokan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Bahan baku sering terlambat → Solusi: Cari pemasok alternatif, buat perjanjian tertulis yang sesuai syariah, tetapkan sistem denda atau kompensasi yang adil.
Tidak ada stok cadangan → Solusi: Siapkan safety stock untuk bahan vital, atur jadwal pembelian lebih awal.
Pemasok menyalahi akad (janji tidak ditepati) → Lakukan evaluasi, beri peringatan, dan bila perlu ganti dengan pemasok yang lebih amanah.
Biaya meningkat akibat pasokan terlambat → Negosiasikan ulang harga/jadwal, lakukan perencanaan keuangan agar tetap stabil.
Manajerial
5
Pemeliharaan peralatan dilakukan berkala
Pemeliharaan peralatan secara berkala menjaga agar alat tetap berfungsi optimal, mencegah kerusakan besar, dan memperpanjang usia pakai.
Dimensi Syariah:
Melaksanakan prinsip amanah dalam merawat fasilitas usaha.
Menghindari pemborosan akibat alat cepat rusak karena lalai.
Memastikan kualitas layanan tetap sesuai janji (menunaikan akad) kepada pelanggan.
Cara Mengetahui:
Ada jadwal pemeliharaan rutin (harian, mingguan, bulanan).
Dicatat dalam logbook/rekap perawatan.
Alat berfungsi normal dan jarang rusak mendadak.
Biaya perbaikan lebih kecil dibanding penggantian.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Alat sering rusak karena tidak ada perawatan
Buat jadwal maintenance rutin dan catat setiap tindakan.
Biaya perawatan dianggap beban
Sadarkan bahwa ini investasi, lebih murah daripada mengganti alat baru.
Tidak ada tenaga khusus untuk merawat alat
Latih karyawan untuk melakukan perawatan dasar.
Kerusakan mengganggu layanan ke pelanggan
Sediakan alat cadangan, atau segera lakukan perbaikan agar akad pelayanan tetap terpenuhi.
Manajerial
Pemasaran & Penjualan
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Sudah menggunakan media sosial/online marketplace
Penggunaan media sosial dan marketplace membantu bisnis memperluas jangkauan pelanggan, meningkatkan penjualan, serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Selain itu, promosi digital lebih hemat biaya dan mudah diukur efektivitasnya.
Cara Mengetahui
Bisnis memiliki akun resmi di media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, dll.).
Ada akun aktif di marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, dll.).
Ada interaksi dengan pelanggan (komentar, DM, ulasan).
Data penjualan online tercatat secara jelas.
Dokumen
Daftar akun resmi media sosial & marketplace.
Kalender konten atau jadwal posting.
Rekap penjualan online (laporan dari marketplace).
Arsip tanggapan/ulasan pelanggan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Akun jarang aktif
Buat kalender konten sederhana dan posting rutin.
Interaksi rendah
Gunakan konten lebih menarik: video kreatif, storytelling, testimoni pelanggan.
Ulasan negatif
Tanggapi dengan cepat dan profesional, tingkatkan kualitas layanan.
Pesanan fiktif/penipuan
Gunakan sistem pembayaran resmi marketplace.
Kesulitan mengelola banyak platform
Fokus pada 1–2 platform utama yang paling sesuai dengan target pasar.
Manajerial
2
Ada pencatatan pelanggan tetap dan loyalitas mereka
Mencatat pelanggan tetap dan tingkat loyalitas mereka membantu bisnis memahami siapa pembeli utama, bagaimana perilaku mereka, serta strategi apa yang bisa dipakai untuk mempertahankan hubungan jangka panjang. Dengan data ini, bisnis bisa memberi layanan lebih personal, program loyalitas, hingga penawaran khusus untuk menjaga retensi pelanggan.
Cara Mengetahui
Ada daftar pelanggan tetap yang disimpan (nama, kontak, riwayat pembelian).
Tersedia catatan frekuensi dan nilai transaksi tiap pelanggan.
Ada pelanggan yang melakukan pembelian berulang secara konsisten.
Program loyalitas (diskon, membership, poin) sudah dijalankan atau disiapkan.
Dokumen
Database pelanggan (manual/excel/software CRM).
Rekap transaksi per pelanggan.
Laporan tingkat retensi (berapa persen pelanggan kembali membeli).
Catatan program loyalitas dan manfaat yang diberikan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Tidak ada catatan pelanggan tetap
Mulai kumpulkan data dasar pelanggan dari transaksi harian.
Data pelanggan berantakan/tidak terstruktur
Gunakan Excel sederhana atau aplikasi CRM untuk merapikan.
Pelanggan tetap mulai berkurang
Evaluasi pelayanan, tawarkan program loyalitas atau promo khusus.
Kesulitan menjaga komunikasi
Gunakan WhatsApp broadcast, email marketing, atau grup pelanggan.
Manajerial
3
Ada strategi promosi terukur (diskon, bundling, referral)
Strategi promosi terukur (seperti diskon, bundling, atau referral) bertujuan menarik pelanggan baru sekaligus menjaga minat pelanggan lama. Dengan perencanaan yang jelas, promosi bisa meningkatkan penjualan tanpa merugikan bisnis.
Dimensi Syariah dalam Promosi
Tidak ada dua akad dalam satu transaksi (bay’atan fi bay’ah)
Menghindari iklan yang menyesatkan: Tidak boleh ada janji palsu atau testimoni fiktif.
Tidak ada tadlis (penipuan): Promosi tidak boleh melebih-lebihkan kualitas
Cara Mengetahui Program Ada atau Tidak
Ada rencana promosi tertulis dengan target penjualan yang jelas.
Rekap hasil promosi (penjualan, pelanggan baru, repeat order).
Laporan evaluasi efektivitas tiap strategi.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Promo tidak meningkatkan penjualan signifikan
Uji kombinasi strategi (diskon + bundling), atau ganti dengan program referral.
Promo merugikan usaha (diskon terlalu besar)
Tetapkan batas maksimal promo dan sesuaikan dengan margin keuntungan.
Pelanggan bingung dengan aturan promo
Gunakan bahasa sederhana, transparan, dan informasikan syarat jelas di awal.
Promo hanya menarik pelanggan sesaat, tidak loyal
Bangun program loyalitas (membership, poin, hadiah) agar pelanggan bertahan.
Syariah
4
Sudah ada brand identity sederhana (logo, tagline, kemasan)
Brand identity sederhana seperti logo, tagline, dan kemasan berfungsi membedakan bisnis dari pesaing, membangun citra di mata pelanggan, serta meningkatkan kepercayaan. Identitas yang konsisten membuat bisnis lebih mudah diingat dan menciptakan kesan profesional.
Cara Mengetahui
Logo digunakan secara konsisten di media sosial, kemasan, dan dokumen usaha.
Tagline mudah diingat dan relevan dengan produk/jasa.
Kemasan produk mencerminkan kualitas, praktis, dan menarik.
Pelanggan mengenali brand hanya dengan melihat logo/kemasan.
Dokumen
File desain logo.
Catatan/tagline resmi yang dipakai bisnis.
Contoh fisik/dokumen desain kemasan.
Panduan sederhana penggunaan logo dan warna brand.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Logo kurang menarik / tidak konsisten digunakan
Perbaiki desain logo dan buat panduan penggunaannya.
Tagline tidak mudah diingat atau tidak relevan
Revisi dengan kalimat singkat, jelas, dan sesuai nilai bisnis.
Kemasan kurang menarik atau tidak praktis
Evaluasi desain, gunakan kemasan lebih fungsional dan sesuai target pasar.
Brand sulit dikenali pelanggan
Tingkatkan konsistensi penggunaan logo, tagline, dan kemasan di semua media promosi.
Manajerial
5
Ada layanan purna jual dan penanganan keluhan
Layanan purna jual dan penanganan keluhan adalah bentuk tanggung jawab bisnis setelah transaksi selesai. Hal ini mencakup garansi, layanan perbaikan, penggantian produk, atau tindak lanjut atas keluhan pelanggan. Layanan ini penting untuk membangun kepercayaan, menjaga reputasi, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Secara syariah: Ada komitmen untuk mengganti, memperbaiki, atau mengembalikan sesuai akad jika produk/jasa cacat atau tidak sesuai kesepakatan (khiyar aib dalam fiqh muamalah)
Cara Mengetahui
Ada mekanisme resmi pengajuan keluhan (telepon, WA, email, form).
Keluhan pelanggan dicatat dan ditindaklanjuti.
Ada data garansi/perbaikan yang diberikan ke pelanggan.
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap penanganan keluhan terpantau.
Dokumen
SOP layanan purna jual dan penanganan keluhan.
Rekap data keluhan pelanggan dan status penyelesaiannya.
Bukti layanan garansi/perbaikan/penggantian produk.
Laporan evaluasi kepuasan pelanggan setelah keluhan ditangani.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah
Keluhan pelanggan tidak tercatat/terabaikan
Buat sistem pencatatan sederhana (buku/Excel/form online).
Respon keluhan lambat
Tetapkan standar waktu respon (misalnya maksimal 1x24 jam).
Banyak keluhan sama berulang
Analisis akar masalah produk/jasa, lakukan perbaikan permanen.
Janji garansi tidak ditepati
Perbaiki manajemen garansi dan tekankan prinsip amanah sesuai akad.
Pelanggan kecewa meski keluhan ditangani
Tingkatkan sikap empati, berikan solusi lebih baik (ihsan).
Syariah
Legalitas & Kepatuhan
Micro & Small Enterprise
4
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Sudah memiliki izin usaha/NIB
Legalitas usaha penting untuk menunjukkan bahwa bisnis berjalan sesuai aturan negara. NIB (Nomor Induk Berusaha) menjadi identitas resmi pelaku usaha, mempermudah akses bantuan/hibah/CSR, pengadaan, hingga peluang kerjasama. Tanpa izin resmi, usaha dianggap informal dan berisiko menghadapi kendala hukum maupun kesulitan berkembang.
Cara Mengetahui:
Cek apakah usaha sudah memiliki dokumen NIB atau izin usaha resmi.
Periksa keabsahan dokumen melalui sistem OSS (Online Single Submission) pemerintah.
Dokumen:
Salinan atau file resmi NIB dari OSS.
Izin usaha atau dokumen pendukung legalitas lainnya (misalnya izin operasional khusus untuk sektor tertentu).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah:
Jika usaha belum memiliki NIB → segera mendaftar melalui OSS dengan menyiapkan data diri pemilik, alamat usaha, bidang usaha, dan dokumen pendukung.
Jika usaha berubah skala atau bidang → lakukan pembaruan data di OSS agar tetap valid.
Manajerial
2
Sudah ada perlindungan merek dagang (jika perlu)
Merek dagang adalah identitas usaha yang membedakan produk/jasa dari kompetitor. Perlindungan merek mencegah pihak lain meniru atau menggunakan merek yang sama, sehingga menjaga reputasi dan nilai usaha. Tidak semua usaha wajib, tetapi sangat penting bila merek sudah dikenal luas atau berpotensi berkembang besar.
Cara Mengetahui:
Cek apakah merek dagang sudah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Lihat sertifikat merek resmi atau nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh DJKI.
Jika belum yakin, lakukan pencarian di database DJKI untuk memastikan merek belum digunakan orang lain.
Dokumen:
Sertifikat Merek Dagang dari DJKI.
Bukti pengajuan pendaftaran merek (jika masih dalam proses).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah:
Jika merek belum didaftarkan → segera ajukan pendaftaran melalui sistem DJKI online.
Jika merek sudah digunakan orang lain → lakukan perubahan atau cari alternatif nama/visual agar terhindar dari sengketa.
Jika ada sengketa merek → konsultasikan dengan konsultan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) atau ajukan keberatan resmi di DJKI.
Manajerial
3
Ada kepatuhan pada regulasi pajak (NPWP, laporan SPT)
Kepatuhan pajak berarti usaha sudah memiliki NPWP dan rutin melaksanakan kewajiban pelaporan maupun pembayaran pajak sesuai aturan. Hal ini penting untuk legalitas, menghindari denda/sanksi, serta menjaga kredibilitas usaha di mata pemerintah maupun mitra bisnis.
Cara Mengetahui:
Apakah usaha sudah memiliki NPWP Badan/Pribadi sesuai bentuk usaha.
Apakah ada pelaporan SPT Tahunan dan SPT bulanan (PPN, PPh, jika relevan).
Bukti pelaporan pajak bulanan (jika ada kewajiban).
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah:
Jika belum punya NPWP → segera daftar ke Kantor Pajak atau via DJP Online.
Jika belum pernah lapor pajak → lakukan pelaporan (meskipun nihil) untuk menghindari denda.
Jika ada tunggakan → selesaikan pembayaran dan konsultasikan untuk skema cicilan bila berat.
Pertimbangkan menggunakan jasa konsultan pajak atau software akuntansi untuk memastikan kepatuhan berkelanjutan.
Manajerial
4
Ada perjanjian tertulis dengan mitra/partner bisnis
Perjanjian tertulis membantu memastikan hak dan kewajiban kedua belah pihak jelas, sehingga meminimalkan potensi konflik atau kesalahpahaman di kemudian hari. Dokumen ini juga menjadi dasar hukum yang kuat apabila terjadi sengketa.
Dalam perspektif syariah, hal ini sejalan dengan akad syirkah (kerja sama usaha) yang menuntut adanya kejelasan hak, kewajiban, porsi modal, serta pembagian keuntungan dan kerugian. Dengan adanya dokumen tertulis, akad menjadi lebih amanah, terhindar dari gharar (ketidakjelasan), dan meminimalkan sengketa.
Cara Mengetahui:
Terdapat kontrak atau perjanjian yang ditandatangani para pihak.
Isi perjanjian menjelaskan bentuk kerja sama (syirkah inan, mudharabah, atau lainnya), porsi kontribusi, pembagian keuntungan (profit sharing) sesuai kesepakatan, serta mekanisme penyelesaian sengketa.
Perjanjian disimpan secara tertib, baik fisik maupun digital.
Dokumen:
Perjanjian kerja sama (akad syirkah) yang jelas dan lengkap.
Addendum (jika ada perubahan kesepakatan).
Bukti tanda tangan/legitimasi para pihak.
Notulen rapat atau berita acara kesepakatan.
Lihat Solusi
Solusi Jika Ada Masalah:
Jika akad hanya lisan → segera dituangkan dalam bentuk tertulis agar sesuai prinsip syariah dan hukum positif.
Jika perjanjian tidak menjelaskan pembagian keuntungan/kerugian → revisi agar jelas sesuai kaidah syirkah (keuntungan sesuai nisbah, kerugian sesuai porsi modal).
Jika terjadi sengketa → selesaikan dengan musyawarah, atau mediasi berbasis syariah sebelum menempuh jalur hukum.
Jika usaha bernilai besar → pertimbangkan legalisasi notaris untuk memperkuat kedudukan hukum.
Syariah
Inovasi & Pengembangan
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Rutin mencari umpan balik dari pelanggan
Rutin mencari umpan balik dari pelanggan berarti perusahaan secara konsisten mendengarkan suara pelanggan terkait produk, layanan, maupun pengalaman mereka secara keseluruhan.
Manfaat dari praktik ini antara lain:
Mengetahui apa yang pelanggan sukai dan pertahankan keunggulan tersebut.
Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sebelum masalah menjadi besar.
Membangun hubungan emosional dengan pelanggan karena mereka merasa didengar.
Menjadi dasar untuk inovasi produk/layanan agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Bukti: kuesioner kepuasan, review online. Contoh: Menyebarkan Google Form setelah pembelian.
Lihat Solusi
Dalam praktiknya, mencari umpan balik juga bisa memunculkan masalah, misalnya:
a. Pelanggan jarang memberi respon. Atasi dengan membuat metode feedback yang mudah, singkat, dan menarik (misalnya rating bintang 1–5 atau emoji). Bisa juga memberi insentif kecil seperti poin reward atau voucher.
b. Umpan balik terlalu negatif atau emosional. Jangan defensif. Tanggapilah dengan empati dan fokus pada solusi. Jawab dengan bahasa positif, ucapkan terima kasih, lalu tindak lanjuti masalah pelanggan secara nyata.
c. Data umpan balik terlalu banyak dan sulit dianalisis. Gunakan alat analitik (misalnya CRM, dashboard, atau AI sentiment analysis) untuk mengelompokkan respon menjadi tren utama. Fokuslah pada isu yang paling sering muncul.
d. Tidak ada tindak lanjut setelah feedback terkumpul. Pastikan ada proses perbaikan internal yang jelas. Bentuk tim kecil atau PIC (penanggung jawab) untuk meninjau, memprioritaskan, dan melaksanakan rekomendasi dari pelanggan.
e. Feedback tidak konsisten atau kontradiktif. Ambil jalan tengah dengan melihat pola umum. Misalnya, kalau 70% pelanggan bilang proses pembayaran lambat, meski 30% tidak keberatan, maka prioritas utama adalah mempercepat pembayaran.
Manajerial
2
Ada produk/jasa baru dikembangkan setahun terakhir
Mengembangkan produk/jasa baru dalam setahun terakhir menunjukkan bahwa perusahaan aktif berinovasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Hal ini penting karena:
Menjawab perubahan kebutuhan pelanggan.
Menambah daya saing.
Menciptakan peluang pasar baru.
Mengurangi risiko ketergantungan.
Membangun citra inovatif.
Bukti: catatan R&D. Contoh: Motif batik baru setiap tahun.
Lihat Solusi
Produk/jasa baru kurang diterima pasar (minim permintaan, penjualan rendah)
Lakukan market research lebih mendalam.
Dengarkan umpan balik awal dari pelanggan.
Lakukan pivot (ubah fitur, harga, atau positioning) sesuai kebutuhan pasar.
Fokus hanya pada fitur inti yang benar-benar dibutuhkan pelanggan.
Kurangnya promosi dan awareness
Buat kampanye pemasaran khusus untuk produk/jasa baru.
Manfaatkan media sosial, influencer, dan testimoni pengguna awal.
Berikan promo launching untuk menarik perhatian.
Tim internal kurang siap mengelola produk/jasa baru
Adakan pelatihan internal bagi karyawan.
Bentuk tim khusus untuk pengembangan dan pengelolaan.
Buat SOP baru agar proses lebih terarah.
Kualitas produk/jasa belum stabil (banyak keluhan awal)
Lakukan uji coba terbatas (soft launch atau beta testing).
Gunakan feedback pelanggan awal untuk perbaikan cepat.
Siapkan layanan pelanggan yang responsif agar masalah cepat ditangani.
Kompetitor meluncurkan produk serupa lebih cepat/lebih murah
Tonjolkan unique value proposition (keunggulan unik) produk/jasa.
Fokus pada kualitas, layanan, atau fitur pembeda.
Pertimbangkan bundling dengan produk/layanan lama agar lebih menarik.
Manajerial
3
Ada upaya digitalisasi (pencatatan digital, e-commerce, aplikasi kasir)
Digitalisasi menunjukkan bahwa perusahaan sudah berusaha mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi. Pencatatan digital membantu meningkatkan akurasi dan efisiensi administrasi, e-commerce membuka peluang pasar lebih luas tanpa batasan lokasi, dan aplikasi kasir membuat transaksi lebih cepat sekaligus data penjualan lebih mudah dianalisis. Upaya ini bisa memperkuat daya saing, mengurangi human error, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
Bukti: aplikasi POS, marketplace. Contoh: Penggunaan aplikasi kasir.
Lihat Solusi
Karyawan belum terbiasa dengan teknologi baru
Adakan pelatihan penggunaan aplikasi secara bertahap.
Tetapkan tim kecil sebagai champion digitalisasi yang bisa membantu rekan kerja.
Biaya implementasi digitalisasi cukup tinggi
Mulai dari sistem yang paling prioritas (misalnya kasir atau pencatatan stok).
Evaluasi biaya-manfaat untuk memastikan investasi tetap masuk akal.
Gangguan teknis atau sistem error
Siapkan dukungan teknis (vendor atau tim IT internal).
Lakukan backup data secara rutin.
Pastikan ada alternatif manual sementara agar operasional tidak berhenti total.
Kurangnya keamanan data (risiko kebocoran atau kehilangan data)
Gunakan aplikasi resmi dengan sistem keamanan terpercaya.
Terapkan kontrol akses (hanya orang tertentu yang bisa membuka data sensitif).
Penjualan online melalui e-commerce tidak berkembang
Optimalkan tampilan produk (foto, deskripsi, ulasan).
Terapkan strategi promosi digital (iklan, media sosial, diskon khusus).
Pantau tren pasar untuk menyesuaikan penawaran.
Manajerial
4
Mengikuti pelatihan/komunitas untuk pengembangan bisnis
Pelatihan dan komunitas membantu pelaku usaha menambah ilmu, berbagi pengalaman, serta memperluas jaringan. Ini penting untuk meningkatkan keterampilan, menemukan inspirasi, dan membuka peluang kolaborasi.
Bukti: sertifikat pelatihan, keanggotaan komunitas. Contoh: Kelas kewirausahaan dari dinas koperasi.
Lihat Solusi
Jika ada masalah, solusinya:
Materi kurang relevan → pilih pelatihan sesuai kebutuhan dan sektor usaha.
Sulit membagi waktu → manfaatkan pelatihan online, delegasikan tugas.
Biaya mahal → cari program gratis/subsidi atau webinar murah.
Kurang percaya diri di komunitas → mulai dari jadi pendengar, lalu berbagi sedikit demi sedikit.
Sulit menerapkan ilmu → coba bertahap, diskusikan dengan mentor/rekan komunitas.
Manajerial
5
Ada benchmarking atau studi pesaing
Benchmarking atau studi pesaing membantu bisnis memahami posisi di pasar, menemukan kelebihan/kelemahan, serta mengambil inspirasi strategi yang efektif. Dengan ini, perusahaan bisa lebih kompetitif dan menghindari kesalahan yang sudah dilakukan pesaing.
Bukti: catatan observasi pesaing. Contoh: Membandingkan harga dan strategi promosi dengan usaha sejenis.
Lihat Solusi
Jika ada masalah, solusinya:
Data pesaing sulit didapat → gunakan sumber terbuka (website, media sosial, marketplace) atau laporan industri.
Analisis kurang objektif → libatkan pihak ketiga atau gunakan data kuantitatif.
Terlalu fokus meniru pesaing → ambil inspirasi tapi tetap kembangkan keunggulan unik.
Tim kurang paham cara analisis → adakan pelatihan sederhana atau gunakan tools analisis kompetitor.
Manajerial
Kesehatan Bisnis (Self-Check Cepat)
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Bisnis saat ini untung/rugi/break-even
Mengetahui posisi keuangan bisnis membantu pemilik usaha menilai kesehatan usaha, menentukan strategi pertumbuhan, dan mengantisipasi risiko. Kondisi bisa berupa untung (pendapatan lebih besar dari biaya), rugi (biaya lebih besar dari pendapatan), atau break-even (pendapatan sama dengan biaya, belum untung tapi juga tidak merugi).
Cara mengetahui posisi bisnis:
Catat semua pendapatan dan biaya secara rutin (harian, mingguan, bulanan).
Hitung laba kotor = Total Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP).
Hitung laba bersih = Laba Kotor – Biaya Operasional (gaji, sewa, listrik, marketing, dll.).
Tentukan Break-Even Point (BEP) dengan rumus:
BEP (unit) = Biaya Tetap ÷ (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit).
Jika penjualan = BEP → bisnis impas, jika di atasnya → untung, jika di bawahnya → rugi.
Gunakan software akuntansi/aplikasi kasir untuk laporan otomatis agar lebih akurat.
Lihat Solusi
Jika ada masalah, solusinya:
Sering mengalami kerugian → evaluasi biaya, efisiensi operasional, dan perbaiki strategi pemasaran.
Hanya break-even terlalu lama → cari cara menambah margin, naikkan harga wajar, atau tambahkan layanan bernilai lebih.
Laporan keuangan tidak jelas → gunakan sistem pencatatan digital atau minta bantuan akuntan.
Arus kas terganggu meski untung → atur cash flow, pisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta buat dana cadangan.
Manajerial
2
Bisa bertahan tanpa tambahan modal eksternal selama beberapa bulan
Kemampuan bertahan tanpa tambahan modal eksternal menunjukkan ketahanan finansial bisnis. Artinya, usaha masih bisa berjalan hanya dengan mengandalkan pendapatan dan cadangan kas sendiri. Hal ini penting karena memberi ruang bagi perusahaan untuk berkembang secara mandiri, lebih leluasa mengambil keputusan, serta mengurangi ketergantungan pada pinjaman atau investor.
Bandingkan jumlah kas/tabungan bisnis dengan kebutuhan biaya operasional per bulan.
Tentukan cash runway = Kas tersedia ÷ Biaya operasional bulanan → hasilnya menunjukkan berapa bulan bisnis bisa bertahan.
Lihat Solusi
Jika ada masalah, solusinya:
Cadangan kas cepat habis → lakukan efisiensi biaya, tunda pengeluaran yang tidak mendesak.
Arus kas sering negatif → percepat penagihan piutang, atur ulang siklus pembayaran ke pemasok, cari sumber pendapatan tambahan.
Terlalu bergantung pada modal eksternal → tingkatkan penjualan, perbaiki margin keuntungan, dan sisihkan sebagian keuntungan untuk dana darurat.
Sulit mengukur kemampuan bertahan → gunakan pencatatan digital atau software keuangan sederhana agar data lebih transparan.
Manajerial
3
Ketergantungan omset kepada pelanggan utama (20% pelanggan terbesar menyumbang lebih dari 50% pendapatan)
Kondisi ini dikenal dengan prinsip Pareto (80/20), di mana sebagian kecil pelanggan menyumbang sebagian besar pendapatan. Situasi ini bisa menguntungkan karena adanya pelanggan besar yang loyal, tetapi juga berisiko tinggi: jika satu atau dua pelanggan utama berhenti, arus kas bisnis bisa terguncang.
Cara mengetahui kondisi ini:
Catat pendapatan per pelanggan dalam periode tertentu (misalnya 1 tahun).
Urutkan dari pelanggan dengan kontribusi terbesar hingga terkecil.
Hitung berapa persen kontribusi 20% pelanggan teratas terhadap total pendapatan.
Lihat Solusi
Jika ada masalah, solusinya:
Risiko ketergantungan terlalu tinggi pada sedikit pelanggan → lakukan diversifikasi dengan mencari lebih banyak pelanggan menengah/kecil.
Pelanggan besar menekan harga atau syarat kerja sama → tetapkan batas negosiasi yang sehat, jangan sampai merugikan bisnis jangka panjang.
Pelanggan besar tiba-tiba berhenti → siapkan cadangan kas dan strategi pemasaran aktif untuk menutup kekosongan pendapatan.
Hubungan dengan pelanggan besar kurang terjaga → tingkatkan komunikasi, berikan layanan prioritas, dan bangun hubungan jangka panjang.
Manajerial
4
Kemandirian Operasional (Bisnis bisa tetap jalan jika pemilik tidak hadir 1–2 minggu)
Kondisi ini menunjukkan bahwa bisnis sudah memiliki sistem, SOP, dan tim yang solid sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada kehadiran pemilik. Tanda-tandanya:
Operasional harian tetap berjalan meski pemilik tidak ada di tempat.
Ada SOP jelas untuk aktivitas utama (penjualan, pelayanan, keuangan).
Tim bisa mengambil keputusan rutin tanpa menunggu pemilik.
Laporan tetap berjalan sehingga pemilik bisa memantau dari jarak jauh.
Cara mengetahuinya:
Coba lakukan uji coba cuti → pemilik sengaja tidak turun tangan selama 1–2 minggu.
Amati apakah penjualan, pelayanan, dan keuangan tetap berjalan lancar.
Periksa laporan keuangan dan operasional setelah periode itu.
Lihat Solusi
Solusi jika ada masalah:
Bisnis berhenti karena semua menunggu arahan pemilik → buat SOP tertulis, delegasikan wewenang pada manajer atau staf senior.
Karyawan bingung menghadapi masalah rutin → adakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan.
Pemilik masih terlalu terlibat di detail kecil → gunakan sistem monitoring digital agar pemilik bisa mengawasi tanpa harus selalu hadir.
Data tidak tercatat dengan baik saat pemilik tidak ada → terapkan sistem pencatatan digital (kasir, akuntansi, stok).
Kepercayaan terhadap tim rendah → mulai dengan pendelegasian bertahap dan evaluasi rutin untuk membangun trust.
Manajerial
5
Tingkat kepuasan pelanggan stabil atau meningkat
Kepuasan pelanggan menunjukkan sejauh mana produk/jasa memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Jika stabil/meningkat, artinya bisnis berhasil mempertahankan kualitas layanan/produk dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Perbaiki customer service – latih tim untuk lebih responsif & ramah.
Lakukan root cause analysis – cari sumber masalah utama dari komplain.
Buka saluran komunikasi – misalnya live chat, customer care hotline.
Bangun program loyalitas – diskon khusus, hadiah, atau membership.
Benchmarking kompetitor – lihat apa yang mereka lakukan lebih baik.
Manajerial
Fisik, Sarana, & Keselamatan
Micro & Small Enterprise
5
#
Indikator Penilaian
Dimensi
1
Fasilitas Usaha Memadai
Usaha memiliki tempat usaha tetap dengan fasilitas dasar (listrik, air bersih, ventilasi, penerangan) serta ruang kerja yang tertata, aman, dan nyaman. Ruang kerja mendukung produktivitas, memisahkan area kerja, penyimpanan, dan area pelanggan bila relevan. Bukan persoalan luas dan besar, tapi efektif dan efesien. Bukan soal spek tinggi fasilitas, tapi terpenuhinya standar minimal dan manusiawi.
Cara Mengetahui:
Observasi langsung kondisi fisik tempat usaha.
Foto ruang kerja dan fasilitas dasar.
Denah tata letak sederhana bila ada.
Dokumen:
Denah/foto tempat usaha.
Checklist fasilitas & ruang kerja.
Lihat Solusi
Solusi Masalah:
Menata ulang ruang kerja agar lebih efisien dan aman.
Menambah ventilasi, penerangan, atau fasilitas dasar jika kurang.
Menyediakan area khusus penyimpanan barang agar tidak bercampur dengan area kerja/pelanggan.
Manajerial
2
Kebersihan & Higienitas
Lingkungan kerja dijaga kebersihannya secara rutin, ada sistem pembuangan sampah, dan higienitas menjadi bagian dari budaya usaha. Untuk usaha makanan/minuman, kebersihan peralatan dan bahan baku diperhatikan.
Cara Mengetahui:
Observasi langsung kebersihan ruang kerja & fasilitas.
Checklist harian kebersihan.
Bukti adanya jadwal pembersihan rutin.
Dokumen:
Log/checklist kebersihan.
Jadwal pembersihan.
Lihat Solusi
Solusi Masalah:
Membuat jadwal kebersihan harian/mingguan.
Menyediakan tempat sampah tertutup & pembuangan akhir.
Memberikan pelatihan higienitas sederhana (cuci tangan, penyimpanan bahan).
Manajerial
3
Keamanan Aset & Lingkungan
Usaha memiliki langkah dasar untuk melindungi aset dan lingkungan, seperti kunci ganda, CCTV sederhana, pagar, pemadam kebakaran, serta sistem pencatatan inventaris. Lingkungan usaha aman dari gangguan pencurian maupun bahaya kebakaran.
Cara Mengetahui:
Observasi langsung (adanya kunci, CCTV, APAR).
Daftar inventaris barang/alat.
Rencana keamanan sederhana.
Dokumen:
Catatan inventaris.
Prosedur keamanan sederhana.
Lihat Solusi
Solusi Masalah:
Menambah perlengkapan keamanan sesuai kebutuhan (APAR, CCTV).
Membuat daftar inventaris berkala.
Prosedur keamanan sederhana
Melakukan simulasi pencegahan risiko kebakaran atau kehilangan.
Manajerial
4
Estetika & Kerapian Tempat Usaha
Tata letak usaha rapi dan menarik, area kerja maupun display produk tertata dengan baik. Lingkungan usaha mendukung kenyamanan pekerja dan memberi kesan positif bagi pelanggan.
Cara Mengetahui:
Observasi langsung tata letak ruang kerja & area display.
Foto dokumentasi area usaha.
Feedback pelanggan tentang kerapian tempat usaha.
Dokumen:
Foto area usaha.
Checklist penataan display.
Lihat Solusi
Solusi Masalah:
Menata ulang peralatan & produk agar lebih menarik.
Menyediakan rak, lemari, atau display sederhana.
Melakukan perapihan berkala sesuai jadwal.
Manajerial
5
Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
Usaha memiliki perlengkapan keselamatan dasar seperti kotak P3K, alat pelindung diri (APD) bila relevan, jalur evakuasi sederhana, dan pelatihan darurat. Kesehatan pekerja juga diperhatikan melalui lingkungan kerja yang aman.
Cara Mengetahui:
Observasi langsung adanya APD, P3K, APAR, jalur evakuasi.
Checklist pemeriksaan K3.
Bukti pelatihan singkat keselamatan kerja.
Dokumen:
Log pemeriksaan K3.
SOP tanggap darurat.
Lihat Solusi
Solusi Masalah:
Menyediakan kotak P3K dan APD sederhana sesuai risiko kerja.
Memberikan briefing singkat tentang keselamatan kepada pekerja.
Membuat SOP tanggap darurat untuk kebakaran/kecelakaan.